Siap-siap!!! WiMax Gusur WiFi

akhir-akhir ini banyak yang sedang memperbincangkan tentang WiMAX yang bakal menggusur kedudukan WiFi..seperti apa yang penulis baca dalam http://www.tribun-timur.com
yang berisi Onno W purbo yang berbicara tentang wifi vs wimax

Senin, 31 Mei 2010 | 04:15 WITA

Hotspot layanan internet nirkabel di Indonesia termasuk Makassar umumnya menggunakan jaringan wireless fidelity (WiFi). Dengan jaringan WiFi, warga dimudahkan mendapatkan layanan internet.

Tak heran, jaringan WiFi kini ada di mana-mana. Bahkan, Kota Makassar kini "terjaga" 24 jam akibat adanya WiFi di warung kopi yang tersebar di hampir semua ruas jalan di Makassar yang tidak pernah tutup selama 24 jam.
Jaringan Wifi, yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel (wireless local area networks -WLAN). Awalnya Wifi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan LAN. Namun saat ini, justru lebih populer digunakan untuk mengakses internet.
Namun, kejayaan WiFi ini lambat laun bakal tergusur. Lazimnya di dunia teknologi, jika ada yang baru, maka yang lama akan "selamat tinggal".
Yang akan menggusurnya adalah teknologi baru bernama WiMax, yang merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan jalur yang lebar dalam jarak jauh. Jika harga WiMax juga sudah mampu menyamai WiFi, maka siap-siaplah "menikmati" WiMax di warungi-warung kopi di Makassar.
WiMax merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMax merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik.
Di samping kecepatan akses data yang tinggi, WiMax juga membawa isu open standard. Artinya, komunikasi perangkat WiMax di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary).
Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMax layak diaplikasikan untuk last mile broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise. Hal inilah yang dibahas dalam seminar nasional yang dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dipanegara Manegement Studi, di Hotel Boulevard, Jl Boulevard, Makassar, Minggu (30/5).
Narasumber pada seminar nasional ini berasal dari seorang praktisi dan pakar IT nasional Onno W Purwo. Onno mengupas tuntas perbedaan mendasar antara WiFi dan WiMax.
Menurutnya yang membedakan WiMax dengan Wifi hanya berada pada standar teknisnya saja walaupun tidak dapat dipungkiri WiMax lebih baik dari pada Wifi.
Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) Hiper LAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan Wimax merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMan.
Di Indonesia, WiMax belum terlalu populer dibanding dengan Wifi. Namun Di negara-negara maju, seperti di Eropa, WiMax telah banyak digunakan di berbagai perusahaan swasta dan instansi pemerintah.
Menurut Onno, di Indonesia baru satu daerah yang mencoba sistem jaringan ini. Daerah itu adalah Kota Bandung. Itu pun hanya satu dua saja yang ada di sana. "Kendala menggunakan WiMax terletak pada mahalnya perlatan. Bianya sih nggak sampai harus bunuh diri, tapi bisa digunakan untuk nikah tiga kali, puluhan juta," kata Onno bercanda. Bandingkan dengan WiFi yang bisa hanya ratusan ribu rupiah saja.
Dalam acara ini, peserta terlihat cukup antusias. Mereka berasal dari berbagai profesi, baik itu mahasiswa, karyawan swasta maupun isntansi pemerintah, bahkan pelajar SMK dari beberapa sekolah di Makassar.
Onno menjelaskan, walaupun WiMax bagus, namun menurutnya WiFi masih tetap punya keunggulan laina. Selain mudah perakitannya, alatnya pun lebih mudah didapatkan. Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMax juga sangat trgantung dari tersedianya dan sesuainya spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu licensed band dan unlicensed band.
WiMax forum menetapkan dua band frekuensi utama pada certication profile untuk fixed WiMax (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk mobile WiMax ditetapkan empat band frekuensi pada sistem profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum, terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMax sesuai dengan peta frekuensi dunia. Alternatifnya adalah frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas fixed WiMax di beberapa negara.
Negara-negara tersebut meliputi bagian Eropa, Kanada, Timur Tengah, Australia, dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk mobile WiMax adalah 2,5 GHz.
Frekuensi fixed WiMax di band 3,3 GHz hanyalah isu dan ternyata hanya muncul di negara-negara Asia.
Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV.
Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan BWA di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Ketua panitia kegiatan ini Sri Ardiansyah berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat memperkenalkan lebih jauh mengenai WiMax dan membumikannya kepada mahasiswa dan pelajar, sehingga WiMax dapat lebih dikenal lagi.(cr8)

http://www.tribun-timur.com/read/artikel/107985/Siap-siap-WiMax-Akan-Gusur-WiFi

Category: 0 komentar

wi max????apaan tuuuh???


WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.

Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.

Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.

www.wikipedia.org


Category: 0 komentar

WiMAX vs 3G


Belakangan ini teknologi WiMAX telah menjadi primadona perbincangan dan diskusi baik diantara vendor maupun operator telekomunikasi dunia. Dengan kemampuan yang lebih dibanding teknologi BWA (Brodband Wireless Access) sebelumnya WiMAX menjadi salah satu penantang 3G (sistem seluler generasi ke-3) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan akses kecepatan tinggi.

Dengan munculya WiMAX secara otomatis akan menimbulkan persaingan antara pengusung WiMAX dengan vendor pengusung 3G. Masing-masing saling berlomba menunjukkan kebolehan dan keunggulan baik yang terkait dengan teknologi, layanan, investasi (nilai ekonomis) maupun dalam kemudahan penggunaan dan pemeliharaannya. Seperti diketahui telah banyak negara yang mengimplementasikan teknologi 3G (Indonesia masih trial) namun untuk WiMAX masih dalam proses sertifikasi. Kalaupun ada yang mengimplementasikan masih menggunakan teknologi pre WiMAX.



Banyak faktor penentu untuk suksesnya implementasi suatu teknologi. Dengan demikian sangat perlu diperhatikan tentunya bagi operator yang akan mengoperasikan teknologi WiMAX atau 3G. Artikel berikut merupakan sekilas uraian perbandingan antara teknologi WiMAX dan teknologi 3G. Tentunya dalam proses evaluasi yang lebih tajam diperlukan adanya kajian yang lebih mendalam menyangkut aspek teknis maupun aspek ekonomis. Selain itu perlu dibedakan antara kajian untuk operator incumbent maupun bagi operator baru.

Teknologi 3G

Layanan 3G merupakan layanan komunikasi bergerak yang menjanjikan peningkatan bandwidth hingga 384 Kbps ketika diakses dalam keadaan berjalan (nomadic), sementara untuk di kendaraan bergerak kecepatannya sekitar 128 KBps dan sampai 2 MBps bila dalam kondisi diam. Teknologi yang bisa digunakan untuk memberikan layanan 3G bisa berbasis GSM (W-CDMA) atau CDMA (CDMA2000). Namun karena dari awal teknologi di 2G-nya didominasi oleh sistem GSM maka untuk 3G-nya saat ini juga masih banyak berkembang dari teknologi W-CDMA. Diantara kedua teknologi 3G dimaksud juga saling berkompetisi antara yang berbasis GSM dan CDMA.
berikut ini deskripsi evolusi teknologi seluler (GSM & CDMA) menuju ke 3G.
Evolusi Sistem Seluler ke 3G

Teknologi WiMAX

Sementara itu WiMAX merupakan teknologi yang sangat baru. Bahkan pengujian perangkat dari beberapa vendor untuk mendapat sertifikat ”WiMAX” baru dimulai sekitar bulan Agustus 2005. Untuk standar WiMAX mobile (IEEE 802.16e) baru disahkan sekitar pertengahan tahun 2006. Sementaa itu WiMAX yang akan berkembang saat ini masih comply ke standar IEEE 802.16-2004 yang diaplikasikan untuk solusi fixed.

Sedangkan di teknologi WiMAX diawali dengan standar 802.16 kemudian diperbaharui ke 802.16 (REVd) dan dikembangkan ke untuk melayani pelanggan mobile (802.16e). Tabel berikut menerangkan berbagai standar evolusi di WiMAX.

Perkembangan Standar WiMAX

Produk Life Cycle

Seperti biasa pada implementasi sebuah teknologi atau produk maka mata rantai dari life cycle produk dimaksud akan melalui 4 tahapan yaitu product development, introduction to market, Mature Market dan product phase-out.

Perbedaan antara WiMAX dan 3G saat ini adalah bahwa untuk WiMAX tahapannya baru memasuki product development dan sedang introduction to market. Sedangkan 3G sedang mengalami 2 tahapan yaitu introduction to market dan mature market (untuk beberapa negara).

Untuk fase product phase-out tentunya masih belum diketahui, perlu dilakukan kajian lebih mendalam terkait dengan waktu (berapa tahun) kedua teknologi tersebut mampu bertahan.

Gambar berikut mendeskripsikan produk Life Cycle antara teknologi WiMAX dan 3G.

Life Cycle WiMAX & 3G

Layanan

Bila dilihat dari sisi layanan (speed) yang bisa diberikan, maka WiMAX mampu melampaui 3G. Tabel berikut diambil dari CSBF research yang menggambarkan perbandingan berbagai teknologi ke depan termasuk 3G dan WiMAX.

Perbandingan Data rate (speed) antara 3G & WiMAX

Dengan demikian keunggulan WiMAX adalah terlihat dari sisi kecepatannya. Dengan demikian secara otomatis akan banyak memberikan layanan yang menarik dibanding 3G.

Namun bila difokuskan pada kemampuan mobility-nya, 3G masih unggul dibanding WiMAX. Apalagi saat ini (tahun 2005) WiMAX baru difokuskan untuk pelanggan fixed dan baru tahun 2006 mulai difokuskan untuk pelanggan bergerak (nomadic).

Mobility antara 3G vs WiMAX

Menurut deskripsi di atas, maka WiMAX sangat cocok untuk kondisi low mobility namun high bandwidth. Sedangkan 3G diperuntukkan untuk high mobility dengan data rate yang rendah.

Disamping perbedaan di atas dari awal teknologi seluler termasuk 3G adalah diperuntukkan untuk pelanggan personal. Lain dengan teknologi WiMAX yang pada awalnya diimplementasikan untuk backhaul maupun akses broadband. Ke depan setelah mengikuti standar 802.16 e WiMAX baru cocok untuk aplikasi mobile (nomadic).

Bagaimana di Indonesia ?

Khusus di Indonesia ke dua teknologi baik WiMAX maupun 3G masih belum ditetapkan frekuensinya dan operator yang berhak siapa dan dapat berapa MHz. Kasus penerapan 3G diperkirakan masih menunggu waktu yang cukup lama. Operator lama yang baru melakukan trial adalah Telkomsel dan Indosat sedangkan operator baru yang telah memegang lisensi 3G adalah Natrindo dan Cyber Access Communication (CAC). Sementara di WiMAX sendiri dari regulasi baru menginformasikan kemungkinan penerapannya di kisaran band 2,3 GHz; 3,5 GHz; dan 5,8 GHz. Frekuensi persis dan nama operatornya belum ditentukan.

Kesimpulan dan Saran

- WiMAX sangat cocok digunakan untuk pelanggan dengan tingkat mobilitas yang rendah namun kebutuhan bandwidthnya tinggi.

- 3G fokus pada pelanggan dengan tingkat kebutuhan mobilitas tinggi sedangkan kebutuhan bandwidthnya lebih rendah.

- Dari sisi time to market 3G mendahului dibanding dengan WiMAX.

- Dalam perkembanganya 3G dikembangkan untuk pelanggan personal sedangkan WiMAX awalnya dikembangkan untuk bachaul, akses, baru ke personal.

- Perlu segera ketetapan dari pemerintah berkaitan dengan frekuensi WiMAX dan 3G.

Gunadi Dwi Hantoro, Penulis adalah Engineer di Lab Wireless TELKOMRisTI. Saat ini penulis sedang melakukan kajian dan riset teknologi WiMAX.

Category: 0 komentar