yang berisi Onno W purbo yang berbicara tentang wifi vs wimax
Hotspot layanan internet nirkabel di Indonesia termasuk Makassar umumnya menggunakan jaringan wireless fidelity (WiFi). Dengan jaringan WiFi, warga dimudahkan mendapatkan layanan internet.
Tak heran, jaringan WiFi kini ada di mana-mana. Bahkan, Kota Makassar kini "terjaga" 24 jam akibat adanya WiFi di warung kopi yang tersebar di hampir semua ruas jalan di Makassar yang tidak pernah tutup selama 24 jam.
Jaringan Wifi, yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal nirkabel (wireless local area networks -WLAN). Awalnya Wifi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan LAN. Namun saat ini, justru lebih populer digunakan untuk mengakses internet.
Namun, kejayaan WiFi ini lambat laun bakal tergusur. Lazimnya di dunia teknologi, jika ada yang baru, maka yang lama akan "selamat tinggal".
Yang akan menggusurnya adalah teknologi baru bernama WiMax, yang merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan jalur yang lebar dalam jarak jauh. Jika harga WiMax juga sudah mampu menyamai WiFi, maka siap-siaplah "menikmati" WiMax di warungi-warung kopi di Makassar.
WiMax merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMax merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik.
Di samping kecepatan akses data yang tinggi, WiMax juga membawa isu open standard. Artinya, komunikasi perangkat WiMax di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary).
Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMax layak diaplikasikan untuk last mile broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise. Hal inilah yang dibahas dalam seminar nasional yang dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dipanegara Manegement Studi, di Hotel Boulevard, Jl Boulevard, Makassar, Minggu (30/5).
Narasumber pada seminar nasional ini berasal dari seorang praktisi dan pakar IT nasional Onno W Purwo. Onno mengupas tuntas perbedaan mendasar antara WiFi dan WiMax.
Menurutnya yang membedakan WiMax dengan Wifi hanya berada pada standar teknisnya saja walaupun tidak dapat dipungkiri WiMax lebih baik dari pada Wifi.
Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) Hiper LAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan Wimax merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMan.
Di Indonesia, WiMax belum terlalu populer dibanding dengan Wifi. Namun Di negara-negara maju, seperti di Eropa, WiMax telah banyak digunakan di berbagai perusahaan swasta dan instansi pemerintah.
Menurut Onno, di Indonesia baru satu daerah yang mencoba sistem jaringan ini. Daerah itu adalah Kota Bandung. Itu pun hanya satu dua saja yang ada di sana. "Kendala menggunakan WiMax terletak pada mahalnya perlatan. Bianya sih nggak sampai harus bunuh diri, tapi bisa digunakan untuk nikah tiga kali, puluhan juta," kata Onno bercanda. Bandingkan dengan WiFi yang bisa hanya ratusan ribu rupiah saja.
Dalam acara ini, peserta terlihat cukup antusias. Mereka berasal dari berbagai profesi, baik itu mahasiswa, karyawan swasta maupun isntansi pemerintah, bahkan pelajar SMK dari beberapa sekolah di Makassar.
Onno menjelaskan, walaupun WiMax bagus, namun menurutnya WiFi masih tetap punya keunggulan laina. Selain mudah perakitannya, alatnya pun lebih mudah didapatkan. Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMax juga sangat trgantung dari tersedianya dan sesuainya spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu licensed band dan unlicensed band.
WiMax forum menetapkan dua band frekuensi utama pada certication profile untuk fixed WiMax (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk mobile WiMax ditetapkan empat band frekuensi pada sistem profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum, terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMax sesuai dengan peta frekuensi dunia. Alternatifnya adalah frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas fixed WiMax di beberapa negara.
Negara-negara tersebut meliputi bagian Eropa, Kanada, Timur Tengah, Australia, dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk mobile WiMax adalah 2,5 GHz.
Frekuensi fixed WiMax di band 3,3 GHz hanyalah isu dan ternyata hanya muncul di negara-negara Asia.
Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV.
Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan BWA di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Ketua panitia kegiatan ini Sri Ardiansyah berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat memperkenalkan lebih jauh mengenai WiMax dan membumikannya kepada mahasiswa dan pelajar, sehingga WiMax dapat lebih dikenal lagi.(cr8)
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/107985/Siap-siap-WiMax-Akan-Gusur-WiFi
0 komentar:
Post a Comment